Fokus pada pesan, bukan pengirim: Pisahkan pesan kritik dari orang yang menyampaikannya.
 Cari tahu apa yang bisa dipelajari: Lihatlah kritik sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
 Minta klarifikasi: Jika ada bagian yang tidak jelas, jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut.
 Jangan terlalu keras pada diri sendiri: Semua orang membuat kesalahan. Fokus pada perbaikan diri, bukan pada kesempurnaan.
Tips tambahan:Â
Memahami kompleksitas ego dalam mengatasi kritik sangat penting dalam konteks terapi. Terapis dapat membantu klien:
Mengenali mekanisme pertahanan diri: Dengan menyadari mekanisme pertahanan diri yang mereka gunakan, klien dapat mulai mengendalikannya.
Mengubah pola pikir: Terapis dapat membantu klien mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan konstruktif tentang kritik.
Meningkatkan keterampilan komunikasi: Klien dapat belajar bagaimana berkomunikasi secara asertif dan menyampaikan kebutuhan mereka tanpa menjadi defensif.
Tentu, mari kita bahas lebih dalam tentang menerima kritik menurut perspektif psikologi.
Menerima Kritik: Sebuah Perspektif Psikologis