Dalam PB, selain disini, kita hanya menemukannya dalam I Petrus 2:2, artinya agak dekat dengan pneumatikos “rohani’.
Dalam lingkungan helenistis, termasuk Yahudi helenistis, logikos dipakai dengan arti (ibadah, persembahan) yang batiniah, yang rohani. Itulah artinya yang khusus.
Dari situlah timbul pengertian yang lebih umum: ibadah itu dianggap “yang sejati, yang wajar, bertentangan dengan yang jasmani”. Pertentangan yang ditandai oleh istilah logikos bukanlah pertentangan lahir batin ataupun upacara ibadah-kehidupan sehari-hari, melainkan sesuai dengan kehendak Allah-tidak sesuai dengan kehendak Allah (‘hidup’, ‘kudus’.[19]
Ayat 2
Menyesuaikan diri...berubah : manusia hidup di dunia ini dan memiliknya.
Mereka lebih berfikir tentang apa yang hendak dimakan (pada hari esok) daripada tentang Allah, lebih mengarah pada soal keuntungan daripada tentang melayani Allah.
Hal ini adalah manusiawi. Paulus telah memaparkan situasi ini pada 1:18-32. tetapi manusia yang memiliki Kristus, memiliki hari Tuhan yang baru, dan seharusnya tinggal di jalan yang sesuai dengan zaman (hari) yang baru itu.
Ini tidaklah mudah karena kita masih tinggal di zaman sekarang dan cenderung untuk berpikir dan berlaku demikian di sekitar kita.[20]
Dalam bahasa Yunani umum, skhema berarti ‘kerangka’, pola. Rupa, sosok, dengan menekankan sifat lahiriahnya.
‘Persembahan tubuh’ dan ‘ibadah’ yang idsebut dalam ayat 1 memiliki segi negatif dan positif. Segi negatif ialah; orang Kristen tidak boleh lagi membiarkan pola hidupnya ditentukan oleh dunia. Menurut terjemahan harafiah; “jangan lagi biarkan dirimu menjadi sepola dengan dunia ini”. Dunia merupakan terjemahan perkataan Yunani aion.
Artinya: masa yang sangat panjang, masa hidup dunia. Kata-kata “janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini”: tidak boleh ditafsirkan seakan-akan orang percaya diajak untuk menjauhi dunia, dalam arti kenyataan jasmani.