Mohon tunggu...
Rhaisya Agustian
Rhaisya Agustian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Negeri 1 Padalarang

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Novel Sejarah Mohammad Hatta

20 November 2021   16:54 Diperbarui: 20 November 2021   16:57 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas pergi mencuci muka di kamar mandi sesuai dengan apa yang diperintahkan sang ibu, Hatta kembali lagi ke kamarnya dengan niatan untuk menyisir rambutnya yang sedikit basah akibat dari cipratan air saat ia mencuci muka tadi. Namun, alangkah terkejutnya ia saat hendak memasuki kamar nya terdapat sang ibu yang sudah berada di dalam kamar.

"Hahhhh..., ibu ini mengagetkan ku saja" omel Hatta.

Saleha hanya terkekeh kecil sembari melemparkan ejekan pada Hatta, berniat merayunya lagi agar sang anak merasa kesal dan ia akan melihat wajah menggemaskan Hatta kembali. "Memangnya kamu kira ibu ini apa? Hantu? Memangnya ada hantu secantik ibumu ini?".

"Tidak sih bu.." seru Hatta merasa jengah dengan sang ibu yang terus menerus mengejeknya seharian ini.

"Oh ya bu.., tadikan saat makan siang aku bertanya pada ibu"

"Bertanya apa? Perasaan ibu tidak ada yang Hatta tanyakan tadi" timpal Saleha

"Ada bu..., yang soalan sayuran itu. Kenapa semua orang harus makan sayuran, padahalkan rasanya tidak enak? Yang itu bu.. Masa ibu tidak ingat! Aku saja ingat" oceh Hatta sedikit mengomel karena sang ibu terlupa akan pertanyaannya tadi saat jam makan siang. 

"Ooh..yang itu, ibu baru ingat. Kita harus makan sayuran karena, sayur itu baik bagi tubuh kita. Hatta inginkan jadi anak pintar dan kuat?. Agar bisa pintar dan sehat, kamu harus suka makan sayur!" jawab sang ibu sembari membantu Hatta menyisir rambutnya.

"Begitu ya bu...Lain kali bisakah ibu menyembunyikan sayuran di makanan Hatta?, supaya Hatta bisa sehat tanpa membayangkan rasa sayurannya" timpal Hatta menggemaskan.

Sang ibu hanya bisa tersenyum menahan tawa melihat bagaimana wajah serius sang putera saat menyampaikan permintaannya. "Anak inii.. bisa saja membuat ibu gemas" ucap Saleha sembari mencubit gemas pipi Hatta, sedangkan yang tengah dicubit pipinya malah memanyunkan bibir.

Saleha sudah sangat memaklumi hal tersebut, mengingat di usianya yang akan menginjak tahun ke enamnya sudah menjadi hal umum bahwa anak di usia ini senang untuk bertanya. Setiap harinya, selalu saja ada pertanyaan pertanyaan unik yang dilontarkan oleh Hatta baik pada sang ayah maupun ibu. Hatta selalu merasa ingin tahu akan banyak hal. Pertanyaan yang ia tanyakan pun beragam, mulai dari pertanyaan sederhana yang mudah untuk dijawab maupun pertanyaan unik yang jawabannya akan sedikit sulit untuk ditemukan. Namun, bagi ayah dan ibunya hal tersebut bukanlah hal yang memberatkan mereka. Justru melihat Hatta tumbuh menjadi anak yang cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dapat menimbulkan rasa senang dan bangga. Di sertiap harinya, mereka nikmati perkembangan Hatta, dan berharap bahwa Hatta akan tumbuh menjadi orang yang berhasil suatu saat nanti.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun