Mohon tunggu...
Reza Azhar
Reza Azhar Mohon Tunggu... -

Warga Negara indonesia, Anak baru 2 istri cuma 1

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selembar Potongan Kiswah, KPK Membawa SDA Ke Penjara (EKSEPSI SDA -Updated-)

7 September 2015   17:49 Diperbarui: 7 September 2015   18:18 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Mulia Majelis Hakim, dengan segala hormat, Saya menyayangkan Penuntut Umum KPK dalam dakwaannya tidak menyinggung sama sekali apalagi mempertimbangkan tugas, fungsi dan wewenang Menteri sebagai Pengguna Anggaran (PA), Dirjend PHU sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Direktur sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan para Ketua dan Anggota Tim sebagai pelaksana yang paling teknis yang berhubungan langsung dengan rekanan.

Menteri bagaikan keranjang sampah yang menampung seluruh kesalahan, kekeliruan dan penyimpangan mereka. Yang Mulia ini tidak adil, SAYA MOHON DAKWAAN INI DITOLAK.

Yang Mulia Majelis Hakim dan yang Terhormat Penuntut Umum KPK, demikianlah Eksepsi / Nota Keberatan yang saya sampaikan. Penyampaian Nota Keberatan ini tidak ada maksud sebesar zarahpun untuk menyalahkan apalagi mengalahkan Dakwaan Penuntut Umum KPK, kecuali hanya menyampaikan kebenaran ayat suci Al-Quran :

yang artinya “Karena Allah SWT memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan”.

Yang Mulia Majelis Hakim, bisa jadi penyidik KPK menerima kesaksian dan informasi yang tidak baik, seperti yang Saya jelaskan diatas, tetapi karena tidak ada aturan untuk menghentikan perkara, kemudian perkara ini dipaksakan dan dilimpahkan kepada Penuntut Umum KPK untuk selanjutnya diadili di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Penyampaian Nota Keberatan ini juga tidak ada maksud walau sebesar zarahpun untuk mengajari Majelis Hakim Yang Mulia, karena Majelis Hakim Yang Mulia jauh lebih mengerti dan jauh lebih memahami persoalan hukum dibanding saya.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam menyampaikan Nota Keberatan ini ada kalimat-kalimat yang membuat Majelis Hakim Yang Mulia dan yang terhormat Penuntut Umum KPK tidak berkenan dan tidak nyaman. Kasus ini membuat saya dan keluarga tertekan lahir batin, karenanya bisa jadi saya kehilangan kecermatan untuk memilih kata, menyusun kalimat yang santun dan bijak, untuk itu saya mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim dan yang terhormat Penuntut Umum KPK agar dapat memaafkan saya.

Yang Mulia Majelis Hakim; dan

Yang Terhormat Penuntut Umum KPK

Kita adalah bangsa yang berketuhanan Yang maha Esa, Kita beriman bahwa Tuhan itu ada. Kita juga beriman bahwa Tuhan, Allah SWT pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Diantara yang diciptakannya adalah makhluk yang disebut malaikat, syaitan dan manusia. Ketiganya adalah species yang berbeda dengan karakter yang berebeda pula. Malaikat diciptakan Allah SWT dari sinar dan perbuatannya selalu baik dan benar, tidak pernah salah. Syaitan diciptakan Allah SWT dari api yang perbuatannya selalu salah tidak pernah benar, lalu Allah SWT menjadikan Syaitan sebagai mahkluk yang terkutuk. Sedangkan manusia di ciptakan Allah SWT dari saripati tanah dan setetes air mani. Sifat dan karakter manusia diantara keduanya, malaikat dan syaitan, yaitu dapat berbuat baik dan dapat pula berbuat salah. Karena itu manusia disebut juga sebagai makhluk yang tidak luput dari perbuatan buruk dan dosa.

Yang Mulia Majelis Hakim; dan

Yang Terhormat Penuntut Umum KPK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun