Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain bunga, disepanjang jalan juga dipenuhi oleh beraneka jenis pepohonan lainnya. Pohon-pohon itu memiliki keaneka- ragaman buah-buahan, yang sepintas pula mirip dengan buah- buahan di dunia tetapi tetap berbeda. Misalnya saja ada buah yang seperti buah anggur, tetapi dengan ukuran yang lebih besar dan rasanyapun benar-benar manis, dengan beraneka warna yang berbeda dari anggur-anggur tersebut.

Begitupun dengan pohon yang menghasilkan buah-buahan lainnya, semuanya dengan bentuk dan rasa yang begitu sempurna tanpa cela sedikitpun. Karena di sekitar dipenuhi oleh beraneka tumbuhan, bunga dan buah-buahan maka dapat dibayangkan betapa indahnya suasana yang terlihat disini.

Setelah melewati tumbuh-tumbuhan yang sangat menawan, akupun sampai disebuah tempat yang dipenuhi keberadaan rumah- rumah yang sangat teratur dan rapih. Bentuk dari rumah-rumah yang ada semuanya sama, bila diibaratkan dalam kehidupan di dunia, mungkin dapat dikatakan sebagai lingkungan perumahan.

Akupun sampai di depan sebuah rumah, kemudian akupun masuk ke dalam rumah itu, yang ternyata itulah tempat tinggalku setelah aku sampai di Surga. Di dalam rumah itu terdapat perlengkapan yang tersedia untuk kebutuhanku tinggal di rumah tersebut. Ada kursi tamu, tempat tidur dan sebuah permadani terhampar di sisi sebelah kanan tempat tidurku.

Untuk merasakan makanan dan minuman di Surga ini, aku hanya memikirkan tentang suatu makanan dan minuman, dan seketika pula telah terhidang makanan dan minuman di depanku.

 

Aku sangat terkejut karena begitu terbesit dalam pikiranku, maka saat itu pula langsung terwujud.

Makanan yang disajikan termasuk makanan ringan, yaitu berupa kue-kue dalam sebutan di dunia dan segelas minuman yang kurasakan seperti dari sari buah tertentu, tetapi aku tidak bisa menebaknya. Begitu aku selesai mencicipi hidangan, makanan dan minuman itu maka langsung hilang kembali. Begitulah yang terjadi. Setiap kali terbesit dalam pikiranku tentang sesuatu maka saat itu pula akan terwujud, dan kemudian akan langsung hilang kembali, begitu aku selesai atau tidak membutuhkannya lagi. Aku tidak mengetahui bagaimana hal itu bisa terjadi, tetapi memang seperti itulah yang selalu terjadi.

Keadaan alam di dalam Surga selalu terang benderang, seperti tidak ada pergantian hari sebagaimana yang terjadi di dunia. Keadaan di Surga ini selalu terang, bersinar, dan menebarkan kesejukan yang belum pernah kurasakan di dunia. Karena disini tidak ada kegelapan, seperti yang terjadi apabila malam hari di dunia. Sehingga aku tidak mengetahui telah berapa lama aku berada di Surga ini.

 

Walaupun aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, tetapi aku tidak memiliki keinginan macam-macam, karena aku hanya merasakan kebahagiaan dan kedamaian berada di dalam Surga ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun