Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Itulah kehidupanku. Walaupun sedikit tetapi aku yakin telah memberikan sesuatu yang berharga untuk orang banyak, terserah penilaian setiap manusia, itu adalah hak mereka. Selama aku berjalan di atas kebaikan dan memegang prinsip hidupku, aku akan maju terus. Gagal atau berhasil adalah relatif. Aku serahkan penilaian akhir kepada Yang Maha Kuasa.

Selain menenggelamkan diriku dalam kehidupan dunia dan pengabdianku untuk orang banyak, akupun adalah seorang manusia yang selalu dahaga untuk mendapatkan pengetahuan tentang ketuhanan. Aku selalu berusaha mendapatkannya tidak peduli dari siapa, karena untuk pengetahuan tentang ketuhanan tidaklah sebatas hanya penilaian fisik, tetapi apa yang dia berikan atau sampaikan kepadaku.

Perjuanganku untuk mendapatkan kebenaran itupun tidaklah mudah. Aku mencari keberbagai tempat dengan berbagai kesulitan dan cobaan. Aku ikhtiar lahir dan batin dengan harapan dapat menemukan pengetahuan ketuhanan yang sebenar-benarnya.

Aku berusaha memperbaiki diriku, memang walaupun pada akhirnya ada pendapat kurang baik tentangku, aku menerimanya dengan senang hati, karena untuk mencapai kebenaran itu aku tidak memerlukan penilaian manusia. Aku hanya mengharapkan mendapatkan hidayah atau anugerah tentang kebenaran itu.

Aku sangat menyadari, bahwa kebanggaan dan kebahagiaan dalam mendapatkan materi kehormatan di dunia adalah bersifat sementara. Sedangkan kehidupan setelah di dunia itulah merupakan tempat kita yang sesungguhnya. Oleh karenanya selama kehidupanku, aku selalu berusaha untuk menemukan makna kehidupan ber-Tuhan yang sebenarnya. Agar kelak ketika aku kembali kepada-Nya aku mendapatkan tempat yang baik disisi-Nya.

Dalam menjalani kehidupan untuk mencari dunia saja, kita semua pasti mendapatkan halangan, ujian atau cobaan. Apalagi dalam mencari kebenaran tentang ketuhanan, tentulah ujian dan cobaan akan datang menerpa, disanalah ujian sesungguhnya berada. Apakah kita sebagai hamba Yang Maha Kuasa akan menyerah kepada ujian itu? Ataukah berusaha dengan segala kemampuan dan berhasil menjadi pemenang. Menjadi pemenang sesungguhnya yang mulia di dunia dan di akhirat.

Walaupun ketika aku masih dalam kehidupan di dunia, aku memang belum pernah mengetahui tentang keberadaan alam cahaya yang disebut Surga, tetapi aku sangat meyakini bahwa tempat bercahaya itu pastilah ada dan tidak mungkin didapatkan begitu saja oleh manusia tanpa sebuah perjuangan yang sesungguhnya.

Saudaraku sesama hamba Allah, pastilah akan menemukan kebenaran itu dan mengetahui bahwa apa yang kusampaikan itu adalah nyata. Tetapi permasalahannya adalah apakah diri menemukan kebenaran itu ketika masih berada di dunia? Ataukah ketika sudah memasuki kehidupan lain setelah kematian? Karena apabila diri mendapatkan bukti tentang kebenaran itu setelah mengalami kematian, maka akan menjadi sesuatu hal yang sia-sia belaka, karena selain alam bercahaya yang disebut Surga terdapat alam lain yang sangat gelap yang kondisinya adalah sebaliknya dari Surga.

 

Pada saat diri terpisah dari jasad maka selanjutnya adalah hanya bisa menerima, dimanakah tempat yang akan didapatkan setelah kematian itu, apakah memasuki alam bercahaya Surga ataukah alam lainnya. Karena kebaikan, amal dan perbuatan haruslah dilakukan ketika masih berada di dunia.

Aku berharap mudah-mudahan saudaraku sesama hamba Allah, akan selalu berjuang dan mencari pengetahuan kebenaran tentang ketuhanan itu. Sehingga kelak akan mendapatkan alam bercahaya yang menjadi harapan semua manusia yaitu Surga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun