Mohon tunggu...
Nuraini Mastura
Nuraini Mastura Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Suka baca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rumah Nene

7 September 2024   09:54 Diperbarui: 7 September 2024   10:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Mata itu... seperti mata sang nenek yang kusaksikan di hari pertama.

            Jantungku berdegup tak keruan.

            Bak pahlawan, Rendi kemudian dengan sigap menghampiri dan memejamkan kedua mata temannya itu. Aku dan Yoga hanya bertatap bingung. Seketika saja Nada sudah terkulai. Entah pingsan atau tertidur kembali.

            Namun, kejadian yang ganjil tidak berakhir hanya sampai di situ.

Keesokan pagi, lagi-lagi rumah markas kami gempar. Aku terbangun oleh suara teriakan yang kali ini berasal dari gubuk depan beranda kami.

"Aaaaaa.... Tolong!!!"

Itu suara Yoga.

Apa lagi sekarang?

            Ternyata, pagi itu Yoga terbangun tanpa bisa membuka kedua matanya. Kedua matanya terpejam rapat seperti ditempeli oleh getah yang lengket. Karena tak tahu mesti berbuat apa, kami akhirnya memutuskan untuk membawanya ke gubuk kepala desa.  Entah jampi apa yang diberikan olehnya, tetapi siang hari Yoga sudah kembali seperti sediakala. Sama seperti Nada sehari sebelumnya.

Kedua kejadian itu semestinya sudah cukup untuk menyadarkan kami bahwa ada hal gelap di desa ini yang tidak kami mengerti. Mungkin lazimnya orang sudah akan angkat kaki dari desa angker ini. Tetapi sehari sejak kejadian itu, Rendi membujuk kami semua agar bersedia bertahan sebulan lagi. Setidaknya, sampai tugas akhir kami di sini berakhir. Dengan sikap wibawanya, aku menemui kesulitan untuk menolaknya. 

Tetapi itu sebelum kudapati Nada demam tinggi beberapa hari kemudian. Wajahnya begitu pucat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun