Â
Mumpung masih ada waktu.
Â
***
Â
Ia salah. Tidak ada yang berusaha menahanku di sini.
Â
Di awal pagi, tak lama setelah fajar baru menyingsing, aku terduduk di atas rakit sementara Pak Awang mengayuh. Mungkin Yoga yang menyuruhnya untuk datang menjemputku. Atau, mungkin ini perintah dari dalam desa itu sendiri.
Â
Pulanglah, Nak. Tempatmu bukan di sini. Teringat sebuah pesan yang dilontarkan oleh wanita itu. Yang menghampiriku kemarin petang.Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!