Seorang pelayan laki-laki melangkah menghampiri Matias yang kini duduk di ujung ranjang.
"Ada apa Rob?"
"Anda kedatangan tamu, tuan. Tuan Daniel datang mencari Anda."
"Baiklah! Aku akan keluar. Terima kasih Rob."
Matias mengusap ke belakang, rambut depannya yang sudah hampir menutupi dahi. Dia pun bangkit dari duduknya, hendak keluar dari kamar itu untuk menemui tamunya. Dan ketika Matias menghampirinya ke teras depan, tamu itu sedang berdiri di bawah pohon cherry dan mengayunkan salah satu tangkai daunnya disana.
"Apa yang kau lakukan disana Daniel? Kemarilah!" Matias setengah berteriak memanggilnya dari jauh.
Sahabatnya itu hanya tersenyum kemudian melangkah kian mendekat. Sedangkan Matias telah duduk lebih dulu di kursi yang ada.
"Pohon cherry itu tampak sangat terawat. Berdiri di bawah sana... rasanya sangat teduh." ucap lelaki bermata abu-abu itu kepada Matias. Dirinya juga sudah duduk di kursi santai itu.
Lalu hadir seorang pelayan wanita yang membawakan kudapan ke tengah mereka.
"Terima kasih, bibi Puff." ucap Matias ramah diiringi senyum tipis. Membuat pelayannya itu mengangguk ringan.
"Minumlah Daniel, teh buatan bibi Puff sangat nikmat." seraya mengangkat cangkirnya sendiri dan mulai menyesapnya.