"Tentu Ibu, mana mungkin aku melupakannya. Aku akan pulang lebih awal."
"Jaga dirimu Nak! Semoga harimu menyenangkan."
"Baik Bu. Selamat tinggal." Nivea sedikit membungkuk ke hadapan Ibunya dan berlalu pergi diikuti Seri yang sempat tersenyum mengangguk ke hadapan duchess Elvira.
Wanita cantik berusia lima puluhan itupun kembali menutup pintu kamar Nivea dan kembali melakukan kegiatannya sendiri.
"Anakmu sudah pergi Elvira?"
"Dia anakmu juga." jawabnya datar seraya mengambil posisi duduknya di kursi makan.
Duke Eduardo menghela nafas, "Dia begitu sering melewatkan sarapan bersama dengan kita. Aku merasa... kita seperti tidak mempunyai anak. Kenapa dia semakin sulit diatur?"
"Kau menyalahkanku? Apa ucapanmu berarti... kalau aku tidak bisa mendidiknya dengan benar?"
"Hahaha. Kau tersinggung Elvira? Aku hanya bertanya dan mungkin... aku sekedar mengeluh."
"Lebih baik kita mulai sarapannya sekarang. Kau juga harus segera berangkat melakukan pekerjaanmu."
"Hmm. Baiklah!" sambil menggeleng pria itu menepis pikirannya yang masih tertuju pada kelakuan anak gadisnya.