"Shi" suara sosok Takigawa Seiya memecahkan keheningan. Ia terus menatap Shi yang sejak tadi terpaku oleh sosok kakaknya.Â
"Ah iya" Shi tersenyum sembari bergegas membereskan pekerjaannya.Â
'aku tidak boleh goyah' batin Seiya sembari mengepalkan tangannya.Â
"Aku ke kamar dulu, selamat malam" ucap Shi yang kemudian meninggalkan tempat itu. Punggung Shi terlihat sangat jauh ketika Seiya kembali metatapnya.Â
Sosok Seiya kemudian mengalihkan atensinya pada Yuu yang terlihat sumringah setelah berbicara dengan seseorang yang menelepon.Â
"Siapa itu yu?" Tanya Seiya
"Ayah kami"Â
"Oh, jadi kau terlihat bahagia" tanya Seiya dengan nada menggoda.Â
"Mereka akan pulang bulan desember mendatang tepat saat kompetisi piano di prefektur ini diadakan. Mereka mensponsori kompetisi ini, jadi mereka akan menjadi juri pendamping disana. "
Seiya terdiam. Tak tau harus mengatakan apa. Bagaimana bisa impian seperti itu ada? Bagaimana bisa sosok Shinagawa Shinerin bermain piano untuk alasan sederhana.Â
Mereka berdua kemudian melanjutkan kegiatan mereka. Belajar bersama. Setelah jam menunjukkan pukul 10 malam, mereka kemudian memutuskan untuk menyudahi kegiatan belajar mereka.Â