Mohon tunggu...
Nada Nadyatul Gina
Nada Nadyatul Gina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 03

Bismillah, bisa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ahmad Yani (Nada, XII MIPA 8)

10 November 2021   10:12 Diperbarui: 10 November 2021   20:39 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

        Acara berjalan begitu ramai. Namun fokus Yayuk terbagi tatkala matanya dengan tak sengaja melihat sosok tak asing bagi dirinya. Dengan alis yang sedikit mengerut, ia perhatikan Pria yang kini menjadi objek penglihatannya, hingga pria tersebut menoleh dan berbalik menatap ke arah Yayuk, mungkin sadar akan sepasang mata yang sedari tadi menatapnya dengan pandangan menelisik.

 

        Kedua pasang mata itu beradu temu pada akhirnya. Dalam hati, Yayuk menghela puas karena yang ia lihat ternyata benar dan percis seperi dugaanya. Itu Yani, Ahmad Yani yang pernah? Atau masih menjadi muridnya?

 

        Berbeda dengan Yayuk yang tenang. Yani sedikit terkejut, terbukti dengan mata yang sedikit saja, hanya sedikit, membola karena akhirnya setelah beberapa lama ia dapat kembali melihat Yayuk yang diam-diam pesonanya menelisik ke dalam relung hati. Tak ada kata sapaan sejak saat itu, namun surat dari Magelang berhasil sampai ke tangan Yayuk.

 

        Memang tidak ada satu ada atau dua patah kata yang dilontarkan ketika keduanya bertemu pada acara penyambutan tersebut. Namun kendati demikian, pergerakan Yani sangat cepat. Terbukti dengan surat yang dirinya kirimkan kepada Yayuk. Sejak saat itu pula, keduanya menjadi lebih sering kirim mengirim surat. Sesekali juga bertemu, dan melakukan sebuah pendekatan. Hingga akhirnya menikah dan sah menjadi sepasang suami isteri  pada tanggal 5 Desember di tahun 1944.

 

        Menjalani bahtera rumah tangga tentunya tidak mudah bagi keduanya pada zama itu. Banyak sekali kesuliatn-kesulitan yang dialami. Contohnya ketika Yani yang saat itu sedang mempunyai suatu urusan di luar. Pria itu izin kepada sang Isteri untuk keluar barang sebentar saja karena ada suatu urusan yang perlu ia urus. Mendengar permintaan izin tersebut, tentu Yayuk segera mengizinkan Yani untuk keluar. Namun tidak seperti apa yang dijanjikan sebelumnya, alih-alih sebentar, bahkan hingga malampun Yani belum sama sekali menampakan batang hidungnya. Padahal kala itu Yayuk tengah hamil tua kala itu.

        Namun Yayuk paham atas segala situasi yang ada, ia lantas berdoa kepada Tuhan agar Suaminya baik-baik saja, apalagi konflik dengan Jepang kian memanas. Singkatnya, setelah beberapa hari, Yani akhirnya selamat sampai rumah. Hal yang menyebabkan dirinya terlambat untuk pulang adalah karena tentara Jepang yang mengejar-ngejar dirinya serta rekan-rekannya yang lain dengan beberapa kali adu tembak. Tentu selama beberapa hari itu pula Yani dan yang lainnya berusaha untuk lolos dari kejaran tentara Jepang tersebut, ia bersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun