Mohon tunggu...
Nada Nadyatul Gina
Nada Nadyatul Gina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 03

Bismillah, bisa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ahmad Yani (Nada, XII MIPA 8)

10 November 2021   10:12 Diperbarui: 10 November 2021   20:39 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Anak-anak Ahmad Yani tumbuh dengan berbagai macam karakter. Tak lupa disertai dengan kedisiplinan yang diturunkan oleh sang Ayah. Contoh kedisipilinan yang terapkan pada kehidupan sehari-harinya adalah ketika acara makan malam. Tidak ada yang boleh makan sebelum Ahmad Yani pulang bertugas. Bahkan hingga posisi duduk diatur pula oleh beliau.

 

        Memiliki cara didik yang unik, para anak Ahmad Yani kerap kali merasa kesal dan lucu sekaligus. Seperti waktu Rulli si anak sulung bersama Emi si anak kedua di ajak oleh beliau untuk ikut pergi bertugas. Ahmad Yani hanya menyuruh anak-anaknya untuk ikut tanpa menyediakan tempat kusus dalam kendaraan yang akan di tumpangi, bahkan dirinya berlaga seperti tak mengenali kedua putrinya sehingga Rulli dan Emi, keduanya sama-sama menggerutu walaupun akhirnya paham akan maksud dan tujuan dari sang Ayah mengapa dirinya berlaga seperti itu. Pada akhirnyapun keduanya bahkan tidak sama sekali mendapatkan perlakuan spesial, mereka hanya sebatas diketahui oleh orang-orang disana sebagai anak dari Jendral Ahmad Yani. Posisi keduanya bahkan duduk di jok paling belakang.

 

        Seperti yang sudah dibilang, walaupun begitu, baik Rulli maupun Emi, mereka sama-sama menangkap maksud dari sang Ayah. Ayahnya itu tak ingin kedua putrinya berlaga sombong, ia ingin anak-anaknya tetap rendah hati. Mau apapun posisinya pada saat itu. Mungkin Rulli dan Emi memanglah anak Jendral, namun Jendral juga manusia, kan?

 

        Dalam hal ini, kerendah hati Ahmad Yani dapat terlihat dengan jelas. Seperti yang diketahui sejak awal, segala bentuk sikap Ahmad Yani memang luar biasa, bahkan sejak dirinya masih kecil hingga menjadi orang penting bagi negara. Sampai-sampai Presiden Soekarno sangat mempercayai kinerja-nya. Tak jarang bahkan, Ahmad Yani sesekali mendapatkan panggilan pribadi dari Presiden RI pertama itu untuk sekedar berkunjung ke Istana Negara. Desas desuspun terdengar bahwa dirinya mungkin yang nanti akan menggantikan posisi Presiden yang kini ditempati oleh Soekarno.

 

        Bila dulu bermain perang-perangan adalah hal favoritnya, kini memainkan layangan merupakan permainan yang sangat di senangi oleh Ahmad Yani. Pria itu di setiap sorenya ketika sedang senggang, selalu memainkan permainan tersebut dengan rasa ambisius yang tinggi, ia sama sekali tidak mau kalah, kadang hal itu terlihat sangat lucu di mata anak-anaknya. Ahmad Yani sering kali bermain bersama tentara-tentara yang rumahnya berjejer, berdekatan dengan kediamannya. Untuk mendapatkan kemenangan, Pria itu selalu memutus benang layangan lawan, dan hal tersebut dianggap lucu oleh anak-anak beliau.

 

 BAB IV

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun