Setelah selesai, dengan pangkat Sersan Cadangan Bagian Topografi, lelaki itu akhirnya di tempatkan di Bandung. Yani menjalankan tugasnya dengan baik dan atasannya menilai bahwa dalam diri bintara ini terdapat bakat militer yang cukup besar. Karena itulah pada akhir tahun 1941 ia dikirim ke Bogor untuk mengikuti latihan militer yang lebih Intensif. Lalu setela semua itu selesai, barulah Yani kembali dipindahkan ke Bandung.
Â
    Sementara itu perang sudah melanda wilayah Indonesia. Beberapa kota di luar Jawa sudah jatuh ke tangan Jepang. Awal Maret 1942 pasukan Jepang mendarat di beberapa tempat di pulau Jawa. Sangat disayangkan, pasukan Belanda ternyata tidak mampu menahan serangan Jepang. Pernah suatu ketika di sekitar Kota Bandung terjadi pertempuran, diantaranya di wilayah Ciater dan Lembang. Ahmad Yani ikut dalam pertempuran ditempat ini. Namun lagi-lagi, Jepanglah yang menjadi pemenangnya sehingga akhirnya kota Bandung jatuh ketangan Jepang. Sedangkan Ahmad Yani bersama pasukan Belanda lainnya ditawan. Beberapa bulan lamanya ia mendekam di kamp tawanan di Cimahi. Lalu setelah keluar dari kamp, Yani memilih kembali ke kampung halamannya.
Â
Â
BAB II
Perihal Jepang dan Awal Kisah
Â
Masih di tahun 1942. Kala itu, ketika Yani memutuskan untuk kembali ke kampung halaman, di sana pula ia memiliki rencana dalam mengikuti kursus ketik. Dirinya memiliki ketertarikan dalam hal tersebut sehingga bulat tekatnya untuk mengikuti kursus. Yani mulai mencari-cari di mana letak sanggar ketik di Purowejo agar ia bisa mulai mempelajari skill tersebut. Beberapa hari mencari, akhirnya ia temui sanggar ketik yang selama ini dirinya cari.
Â
    ARTI, merupakan nama sanggar yang Yani temukan. Dengan tampilan yang gagah, Pria itu memasuki tempat kursus seraya tersenyum menyapa kepada beberapa orang yang ia jumpai. Tanpa diduga dengan tiba-tiba, seseorang menghampiri dan menyapa Yani secara langsung,