Ajaran:Â Kehormatan sejati berasal dari tindakan yang tulus dan bermanfaat, bukan dari upaya untuk memuaskan ego melalui pujian atau sanjungan.
Praktik:Â Fokus pada kualitas diri dan kontribusi nyata kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan berupa pujian.
Manfaat:Â Dengan mengendalikan keinginan terhadap kehormatan, seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan tulus, tanpa beban untuk selalu tampil sempurna di mata orang lain.
3. Keinginan terhadap Status Sosial
Makna:Â Status sosial sering kali menjadi simbol kekuasaan, prestise, atau kedudukan. Obsesi terhadap status sosial dapat membuat seseorang mengorbankan nilai-nilai moral atau bahkan merugikan orang lain demi mencapai posisi tertentu.
Ajaran:Â Status sosial bukanlah ukuran kebahagiaan atau nilai sejati seseorang. Kehidupan yang bermakna tidak tergantung pada posisi, tetapi pada peran yang dimainkan dengan penuh tanggung jawab.
Praktik:Â Mengembangkan sikap rendah hati, fokus pada tugas dan tanggung jawab, serta menerima peran apa pun dengan rasa syukur.
Manfaat:Â Dengan mengendalikan keinginan terhadap status sosial, seseorang dapat terhindar dari konflik batin, persaingan yang tidak sehat, dan ketakutan kehilangan kedudukan.
Pentingnya Pengendalian Keinginan
Ki Ageng Suryomentaram menekankan bahwa keinginan adalah bagian alami dari manusia, tetapi jika tidak dikendalikan, keinginan dapat menjadi beban yang berat. Pengendalian keinginan bukan berarti menghilangkan keinginan sama sekali, melainkan mengelola dan mengarahkannya sesuai dengan nilai-nilai moral dan kebutuhan yang sebenarnya.
Manfaat Pangawikan Pribadi dalam Kehidupan