Makna: Iri hati adalah perasaan tidak senang atau cemburu terhadap keberhasilan orang lain. Sifat ini muncul ketika seseorang merasa bahwa orang lain memiliki sesuatu yang mereka inginkan, tetapi tidak dapat mencapainya.
Dampak:Â Iri hati dapat menumbuhkan rasa benci, konflik, dan bahkan tindakan yang merugikan orang lain. Keberhasilan orang lain seharusnya menjadi sumber inspirasi, bukan perasaan negatif.
Ajaran:Â Belajar untuk melihat keberhasilan orang lain sebagai motivasi untuk berusaha lebih baik, bukan sebagai ancaman. Memupuk rasa syukur atas apa yang dimiliki dan menghindari perbandingan yang merugikan.
2. Sombong (Pambegan)
Makna: Sombong atau tinggi hati adalah sikap merasa lebih baik atau lebih penting daripada orang lain, sering kali disertai dengan meremehkan orang lain.
Dampak:Â Sombong dapat menciptakan kesenjangan sosial, konflik, dan ketidaknyamanan dalam hubungan antarindividu. Sikap ini seringkali berakar pada ketidakamanan diri yang berusaha ditutupi dengan cara merendahkan orang lain.
Ajaran:Â Sikap rendah hati adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis. Menghargai orang lain tanpa melihat status atau kedudukan mereka, serta mengakui bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.
3. Kecewa (Getun)
Makna:Â Kecewa atau penyesalan adalah perasaan yang muncul ketika seseorang merasa tidak puas dengan keputusan atau hasil yang telah terjadi, sehingga berfokus pada apa yang sudah berlalu.
Dampak:Â Terjebak dalam rasa kecewa atau penyesalan dapat menghalangi seseorang untuk bergerak maju dan menghalangi kebahagiaan yang dapat dicapai saat ini.
Ajaran:Â Ki Ageng mengajarkan bahwa penyesalan yang berlarut-larut hanya akan memperburuk keadaan. Lebih baik fokus pada perbaikan diri dan melanjutkan perjalanan hidup dengan belajar dari pengalaman, daripada terperangkap dalam perasaan kecewa yang tidak produktif.