Refleksi dan Introspeksi
Menghabiskan waktu untuk merenungkan pengalaman hidup, tindakan, dan pola pikir. Tujuan refleksi adalah untuk memahami apa yang menjadi motivasi, ketakutan, dan keinginan yang mendasari setiap keputusan.
Melepaskan Ego dan Kepentingan Pribadi
Memahami bahwa banyak penderitaan berasal dari ego yang terlalu besar atau keinginan yang tidak terkendali. Dengan melepaskan ego, seseorang dapat mencapai ketenangan dan hidup lebih seimbang.
Mengembangkan Empati
Pemahaman diri yang mendalam memungkinkan seseorang untuk lebih memahami orang lain. Dengan empati, hubungan antar-manusia menjadi lebih harmonis dan saling mendukung.
Kesadaran Akan Ketidakkekalan
Ki Ageng Suryomentaram juga mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara. Dengan menyadari hal ini, seseorang dapat mengurangi keterikatan terhadap materi atau situasi yang sering menjadi sumber ketidakbahagiaan.
Filosofi "Mbenten Gumantung Papan, Wekdal, lan Kawontenan"
Filosofi ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh faktor eksternal seperti tempat tinggal, waktu tertentu, atau kondisi yang ideal. Sebaliknya, kebahagiaan berasal dari kemampuan untuk menerima dan memahami diri sendiri dalam segala keadaan.
Tidak Bergantung pada Tempat (Papan): Hidup damai dan bahagia tidak harus dicapai di tempat tertentu, melainkan bisa dicapai di mana saja selama seseorang memiliki ketenangan batin.