Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:39 Diperbarui: 29 November 2024   07:33 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip terakhir mengajarkan untuk menikmati hidup dengan cara yang sederhana, santai, dan tidak membebani diri sendiri atau orang lain. Sa-penake bukan berarti bersikap ceroboh, tetapi hidup dengan rileks dan bijaksana.

Penjelasan: Sa-penake memberikan ruang bagi manusia untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan tanpa menimbulkan kerugian bagi orang lain. Hal ini menyeimbangkan tekanan dari prinsip-prinsip lainnya.

Contoh dalam kehidupan: Meluangkan waktu untuk menikmati hobi atau bersantai bersama keluarga tanpa merasa bersalah karena mengambil waktu untuk diri sendiri.

Kawruh Jiwa adalah salah satu ajaran utama Ki Ageng Suryomentaram yang berpusat pada pemahaman diri sebagai kunci untuk mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan sejati. Dalam ajaran ini, pemahaman terhadap diri sendiri (kawruh jiwa) bukan hanya sekadar mengenali kekuatan dan kelemahan diri, tetapi juga melibatkan proses mendalam untuk menyadari eksistensi manusia sebagai makhluk yang terus berkembang dalam interaksi dengan lingkungan dan masyarakat.

Prinsip Utama Kawruh Jiwa

Kawruh Jiwa bertujuan untuk membantu manusia mengenali sifat-sifat dasar dirinya, baik yang positif maupun negatif, tanpa merasa terbebani atau terjebak dalam penilaian diri yang berlebihan. Hal ini dapat dicapai melalui introspeksi yang jujur dan pemahaman yang obyektif terhadap diri sendiri. Menurut ajaran ini, ada tiga prinsip utama dalam Kawruh Jiwa:

Jujur pada Diri Sendiri: Mengenali dan menerima kenyataan tentang diri sendiri, baik kelebihan maupun kekurangan, tanpa menutupi atau menghindarinya.

Tidak Bergantung pada Tempat, Waktu, dan Kondisi (Mbenten gumantung papan, wekdal, lan kawontenan): Menjalani hidup dengan kesadaran penuh bahwa kebahagiaan dan kedamaian batin tidak ditentukan oleh faktor eksternal, tetapi berasal dari dalam diri.

Bijaksana dalam Bertindak: Pemahaman mendalam tentang diri sendiri akan memengaruhi cara seseorang bertindak dan mengambil keputusan dengan lebih bijaksana dan harmonis.

Proses Memahami Diri

Pemahaman diri dalam Kawruh Jiwa bukanlah proses yang instan, tetapi membutuhkan kesadaran dan latihan berkelanjutan. Ki Ageng Suryomentaram memberikan beberapa langkah untuk membantu individu memahami dirinya:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun