Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:39 Diperbarui: 29 November 2024   07:33 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serat Wedhotomo, sebuah karya ajaran dari Mangkunegaran IV, mengandung nilai-nilai moral yang sangat penting dalam membentuk karakter yang baik dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Ajaran ini tetap relevan hingga saat ini, memberikan panduan hidup yang berfokus pada keharmonisan sosial, kedamaian batin, dan etika dalam berinteraksi. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Serat Wedhotomo:

Eling lan Waspada (Selalu Ingat kepada Tuhan dan Waspada terhadap Sesama serta Lingkungan)

Ajaran "Eling lan waspada" mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini bukan hanya tentang keimanan pribadi, tetapi juga tentang kesadaran akan peran kita dalam kehidupan ini. Pemimpin dan individu diajarkan untuk selalu ingat kepada Tuhan dalam setiap tindakan, baik dalam keadaan senang maupun sulit. Selain itu, "waspada" juga mengandung makna kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi di sekitar kita, termasuk hubungan dengan sesama dan perhatian terhadap lingkungan. 

Sopan Santun (Menjaga Tutur Kata dan Perilaku agar Tetap Sopan dalam Berbagai Situasi)

Sopan santun dalam ajaran Serat Wedhotomo mengajarkan kita untuk menjaga perilaku dan tutur kata dalam setiap situasi, baik formal maupun informal. Menghargai orang lain, baik itu yang lebih tua atau lebih muda, adalah prinsip yang sangat ditekankan. 

Menghindari Sifat Angkara Murka (Menahan Diri dari Perbuatan yang Merugikan Orang Lain)

Angkara murka merujuk pada sifat yang penuh amarah, kebencian, dan keinginan untuk menyakiti atau merugikan orang lain. 

Integritas dan Empati dalam Membangun Hubungan yang Harmonis

Serat Wedhotomo juga menekankan pentingnya integritas dan empati dalam menjalin hubungan sosial. Integritas di sini berarti bertindak dengan kejujuran dan konsistensi dalam kata dan perbuatan, menjaga kredibilitas diri dalam setiap aspek kehidupan. 

Kepemimpinan Nusantara merupakan suatu konsep kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai budaya dan spiritualitas di Nusantara. Konsep ini menekankan pentingnya karakter, etika, dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam membimbing masyarakat atau kelompok dengan bijaksana dan adil. Dalam prinsip-prinsip kepemimpinan Nusantara, terdapat nilai-nilai yang sangat berkaitan dengan spiritualitas, pengendalian diri, serta pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai prinsip-prinsip utama dan martabat manusia yang menjadi panduan dalam kepemimpinan Nusantara:

Prinsip Utama Kepemimpinan Nusantara

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun