Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:39 Diperbarui: 29 November 2024   07:33 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep Enam "SA" yang diajarkan oleh Ki Ageng Suryomentaram adalah panduan hidup sederhana namun mendalam yang dirancang untuk membantu manusia mencapai keseimbangan, ketenangan, dan kebahagiaan sejati (bedjo). Keenam prinsip ini tidak hanya menjadi landasan dalam bersikap, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan. Berikut penjelasan lebih rinci dari masing-masing prinsip:

1. Sa-butuhne ("sebutuhnya")

Prinsip ini menekankan pada pentingnya memahami dan membatasi kebutuhan sesuai dengan apa yang benar-benar diperlukan. Seseorang diharapkan tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif atau menginginkan hal-hal yang tidak esensial.

Penjelasan: Sa-butuhne mengajarkan kita untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan fokus pada kebutuhan, seseorang dapat menghindari pemborosan, mengurangi stres, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

Contoh dalam kehidupan: Menggunakan uang hanya untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan tanpa mengejar kemewahan yang tidak diperlukan.

2. Sa-perlune ("seperlunya")

Prinsip ini mengajarkan agar segala tindakan dilakukan seperlunya, tidak berlebihan, dan tidak berkurangan. Sikap ini membantu menjaga efisiensi dalam bertindak tanpa membuang waktu atau tenaga untuk hal-hal yang tidak penting.

Penjelasan: Sa-perlune mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak secara proporsional, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan situasi. Hal ini juga mengajarkan pengendalian diri agar tidak berlebihan dalam berupaya atau menanggapi sesuatu.

Contoh dalam kehidupan: Menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik tanpa menghabiskan waktu terlalu lama untuk menyempurnakan detail yang tidak diperlukan.

3. Sa-cukupe ("secukupnya")

Prinsip ini berfokus pada rasa syukur dan menerima apa yang telah dimiliki. Sa-cukupe mengajarkan manusia untuk puas dengan apa yang ada, tanpa terus-menerus merasa kurang atau menginginkan lebih dari yang diperlukan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun