'Tapi mas.. kenapa mas ngilang gitu aja beberapa bulan kemaren?' tanyaku
kulihat semburat senyumnya mengembang
'Ada hal yang nggak bisa dhek Cha tau sekarang. sekarang ayuk pulang.'
Dan sudah. meski ganjil, pernyataanya dihadapan orangtuaku menjadi satu rona bahagia yang membuatku lupa akan keganjilannya.
***
Aku mengusap pagar pembatas yang menghadap ke parkiran siswa ini untuk kesekian kalinya, dimana dulu aku dan Yulain pernah saling memandang dan merasakan senja memagut hati kami. kami mereguk indahnya dan berharap waktu berhenti hingga kami bisa lebih lama menikmati semuanya berdua disini..
***
Panas sekali hari ini. Tuhaaaan.. Panas sekali. Dan aku berjalan di jalan sepanas ini bareng panda jantan item yang menyebalkan.
'Cha buruan ngapa. Panas. Laper.'
'Berisik! Nggak ngeliat jalanku udah kayak nenek-nenek kehilangan tongkat? Lo cerewet gue gembesin juga. Sekarang jalan aja. Nggak usah komen.' Sahutku ketus. dan panda jantan item sahabat saya itu hanya memperlihatkan ekspresi penuh dendam.
'bip bip'