'Tapi kau melukaiku dengan membuatku bertanya-tanya selama bertahun-tahun..' akhirnya aku terisak
aku memandang nanar pada Yulian. bagaimana bisa ini terjadi atas nama cinta?
'Aku tau. dan aku minta maaf. aku telah menikahi Iva... dan aku....'
'Cukup Yul!' potongku. aku menangis histeris.
'cukup sekali kuhabiskan waktu 10 tahun untuk mencintaimu. aku kuliah. meninggalkan tempat ini, mengejar pekerjaan. dan kembali kesini untuk menemuimu. Hanya untuk berkata padamu bahwa karena kamu-lah aku seperti ini. Bahwa untukmulah aku menunggu dan tidak berubah sama sekali. Dan sekarang?...'
Aku tak sanggup meneruskan kata-kataku. sedetik kemudian aku sadari telah berlari meninggalkan mereka.
***
Keesokan harinya aku melangkah perlahan kepintu rumah Yulian dan Iva, yang kudapat alamatnya dari temanku.
Aku membuka lipatan dan membaca surat yang kubawa untuk Yulian.
Biarkan Bunga Rumput itu Tetap MenariBunga rumput itu tertunduk lesu
Menari dialunan permainan sang waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!