Mohon tunggu...
Kharissa Widya Kresna
Kharissa Widya Kresna Mohon Tunggu... -

Suka bermain kata. Cuma itu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenapa tak Kau Katakan?

5 Juni 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Tapi mas.. kenapa mas ngilang gitu aja beberapa bulan kemaren?' tanyaku

kulihat semburat senyumnya mengembang

'Ada hal yang nggak bisa dhek Cha tau sekarang. sekarang ayuk pulang.'

Dan sudah. meski ganjil, pernyataanya dihadapan orangtuaku menjadi satu rona bahagia yang membuatku lupa akan keganjilannya.

***

Aku mengusap pagar pembatas yang menghadap ke parkiran siswa ini untuk kesekian kalinya, dimana dulu aku dan Yulain pernah saling memandang dan merasakan senja memagut hati kami. kami mereguk indahnya dan berharap waktu berhenti hingga kami bisa lebih lama menikmati semuanya berdua disini..

***

Panas sekali hari ini. Tuhaaaan.. Panas sekali. Dan aku berjalan di jalan sepanas ini bareng panda jantan item yang menyebalkan.

'Cha buruan ngapa. Panas. Laper.'

'Berisik! Nggak ngeliat jalanku udah kayak nenek-nenek kehilangan tongkat? Lo cerewet gue gembesin juga. Sekarang jalan aja. Nggak usah komen.' Sahutku ketus. dan panda jantan item sahabat saya itu hanya memperlihatkan ekspresi penuh dendam.

'bip bip'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun