Mohon tunggu...
Kharissa Widya Kresna
Kharissa Widya Kresna Mohon Tunggu... -

Suka bermain kata. Cuma itu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenapa tak Kau Katakan?

5 Juni 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menit-menit kediaman antara kami terasa begitu menyiksa. aku ingin angkat bicara, tapi dia mendahuluiku.

'Dhek, mas nggak bisa. Mas tau adhek butuh cahaya yang bisa menerangimu. yang bisa meluangkan waktu buatmu. Dan mungkin sekarang bakal ada cahaya lain yang bisa bikin kamu nyaman. Raih cahaya itu dhek..'

tapi kenapa?

Aku terdiam. Jangan yang kutakutkan, please.

'Maafin mas ya dhek. mas sayang adhek tapi mas tau mas nggak akan bisa. Biar mas yang jaga rasa ini dhek..'

Tiba-tiba emosiku meluap.

'Seharusnya mas bilang kalau dari awal mas nggak pernah sayang sama aku! Mas bilang mau serius, mana buktinya? Ada masalah apa?  diluar sana juga banyak yang ngalamin masalah tapi bisa bertahan. kenapa mas nggak?'

marah, bingung, takut, dan sakit hati semuanya bercampur jadi satu. Aku gemetaran menahan emosi.

'Maaf dhek.. kamu nggak perlu mojokin mas dengan pertanyaan seperti itu. Ternyata setelah 14 bulan-pun kamu belum kenal siapa aku dhek..'

Oh, GOD. tolong beri alasan yang sedikit rasional.

'Apa? Aku harus gimana mas?'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun