Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pujawali (Seperti Itu Aku Mencintaimu Sampai Mati)

31 Maret 2019   22:20 Diperbarui: 31 Maret 2019   22:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : http://kerajinankotamalang.blogspot.com

"Pak, apa bapak mendengar sesuatu?" tanya seorang wanita paruh baya.

"Suara apa Bu?"

"Tangisan bayi."

Sepasang suami istri itupun bergegas mendatangi gundukan tanah yang bercampur dengan puing -- puing kayu. Mereka berusaha mencari sumber suara tangisan itu. Dan akhirnya mereka menemukannya. Setelah membersihkan puing -- puing dan mengeruk tanah, nampaklah seorang bayi dalam bungkusan kain putih. Bayi itu menangis cukup keras. Seolah meminta bantuan kepada mereka berdua.

"Bantu aku Bu..."

"Iya Pak."

Betapa bahagianya mereka mendapatkan seorang bayi laki -- laki yang tampan. Bayi itu terbungkus rapi dalam sebuah selimut. Ia masih hidup.

"Ini bayi Pak..." teriak si wanita penuh haru.

"Iya Bu, tapi bayi siapa ini?" tanya lelaki itu kepada istrinya sambil mengawasi keadaan di sekelilingnya.

"Aku tidak tahu pak. Sebaiknya kita bawa bayi ini. Ia ditakdirkan untuk hidup bersama kita."

"Kau benar bu. Ayo kita pergi sekarang sebelum hari mulai gelap."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun