Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pujawali (Seperti Itu Aku Mencintaimu Sampai Mati)

31 Maret 2019   22:20 Diperbarui: 31 Maret 2019   22:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : http://kerajinankotamalang.blogspot.com

Di tempat kerjanya, Anak Agung Oka tidak bisa berkonsentrasi mematri logam. Kepalanya masih terasa berat. Patung -- patung perak pesanan pelanggan tidak bisa ia selesaikan sesuai target. Pikirannya makin kalut. Kejadian penemuan patung, ucapan pelatih tarinya hingga munculnya wanita dalam mimpi bercampur aduk memenuhi ruang pikirannya. Hingga lamunannya tersadar saat sebuah suara seorang wanita memanggil namanya.

"Bli Agung..."

Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu yang mengeluarkan bunyi denting lonceng saat dibuka.

Setelah mereka berdua bercakap -- cakap sebentar, Anak Agung Baskara mengajak wanita itu  mampir ke sebuah rumah makan di daerah Buleleng. Ayu Aryani. Wanita berusia tiga puluh tiga tahun yang telah menjadi pelanggan Galeri Seni milik Anak Agung Oka. Ia memutuskan untuk menutup Galeri seni miliknya lebih awal dari biasanya. Rasa pusing di kepalanya memaksanya untuk makan sesuatu sebagai pengisi perutnya yang sedikit terasa perih.

"Kali ini saya ingin memesan beberapa patung perak lagi. Permintaan pelanggan lumayan banyak di Jakarta." ucap wanita itu dengan anggun.

Mata Anak Agung Oka menatap dalam ke mata Ayu Aryani. Sebuah rasa yang lama ia simpan, kini ia sampaikan kepada Ayu Aryani lewat pandangan matanya sambil mendengarkan penjelasan wanita itu baik - baik.

Hubungan diantara mereka berjalan cukup lama. Bahkan sebelum Anak Agung Oka pindah ke Buleleng. Hubungan antara penjual dan pelanggan yang berubah menjadi rasa cinta diantara keduanya.

"Aku sengaja mencari informasi tentang Galeri Seni milikmu setelah kau menutup galeri senimu yang ada di Tabanan. Untung saja ada kolegaku yang mengetahui keberadaanmu di Buleleng." ucap Ayu Aryani sambil menyuapkan satu sendok nasi kari ke mulutnya.

"Bukannya aku sudah memberikan nomor ponselku padamu?"

"Sebulan lalu ponselku hilang. Aku kehilangan semua kontak ponselku."

"Oh..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun