Rahman menatap Riska, bingung,
      "Aya kenapa, Ris? Apa betul dia marah sama kita-kita? Hanya karena kita belain Pangeran Ivan?!" tanyanya.
      "Don't worry, Man" jawab Riska santai. "Aya akhir-akhir ini punya penyakit baru selain ayan, yakni gampang kesambet. Nah... aku rasa, barusan dia kesambet hantunya Machiavelli"
      Rahman tertawa kecil,
      "Kalau hantunya Machiavelli masih untung, Ris. Kesambet hantunya Hitler... baru tuh bahaya"
      Riska, Nana dan Rahman tertawa terbahak-bahak.
      "Aku denger loh!" seru Aya tiba-tiba.
      Nana, Riska dan Rahman spontan menutup mulut mereka dan saling berpandangan. Mereka tampak berusaha menahan tawa mereka.
@@@
[1] Perbuatan sia-sia