Erick memalingkan wajahnya dan mengangkat bahunya dengan tak acuh,
      "Ya sudah kalau begitu. Kalau kau memang tidak tertarik padanya, kau tidak perlu gusar karena hal ini. Untuk apa kau menjadi resah seperti ini..." Ia menatap Ivan, "... hanya demi seorang 'gadis barbar yang tidak tahu sopan santun' sepertinya. Anggap saja dia tidak ada. Atau bahkan kau bisa memasukannya ke penjara dengan tuduhan menghina kerajaan. Dengan demikian dendammu akan terbalaskan. Selesai! That's it!" jelas Erick.
      Ivan terdiam untuk sesaat seperti berfikir. Ia lalu menatap Erick,
      "Itu terlalu kekanak-kanakan. Jika aku melakukan hal itu, masyarakat bisa menilaiku sebagai seorang pangeran yang tidak bisa menerima kritik" katanya. Ivan tiba-tiba tersenyum penuh perhitungan, " Lagi pula, aku bisa membereskan gadis itu sendiri"
      Erick tampak penasaran,
      "Oh ya? Bagaimana caranya? Gadis itu tidak takut dengan gelar pangeranmu"
      Ivan tersenyum licik menatap Erick,
      "Dia memang tidak takut dengan gelar pangeranku. Tapi dia pasti takut dengan sebutan 'senior' ku kan. Dia pasti juga harus mematuhi 'sumpah janji junior'"
      Erick menatap Ivan dengan wajah tak percaya,
      "Yang benar saja! Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau kau tidak butuh sumpah seperti itu"
      "Benarkah?! Kapan aku mengatakannya?" tanya Ivan dengan wajah sepolos mungkin.