Erick menggaruk kepalanya yang tidak gatal,
      "Sekarang apa lagi yang sudah dilakukan Aya padamu?" tanyanya penasaran.
      Ivan menatap Erick dengan ekspresi tidak suka,
      "Apa maksud perkataanmu?"
      "Yah, selama inikan dalam 3 kali pertemuan kalian, kau.." Erick menunjuk Ivan. "...selalu mendapat masalah. Jadi melihat wajahmu yang murung dan marah seperti ini, aku hanya menduga bahwa ada satu lagi masalah terjadi padamu."
      Ivan terlihat jengkel,
      "Aku bukanlah orang yang gampang terlibat masalah"
      Erick mengangkat kedua tangannya tanda mengalah,
      "Oke...oke! Anggaplah seperti itu. Jadi apa yang terjadi sekarang?"
      Ivan terlihat melamun,
      "Aku juga tidak tahu. Entah kenapa setiap kali melihat gadis itu, sebaik apapun perasaanku, berubah menjadi buruk se-ke-tika. Hanya dengan melihat wajahnya, cukup untuk merubah moodku dari baik menjadi jelek" kata Ivan jengkel.