"Hitler, Napoleon, Stalin, Lenin, plus Musollini... iihhh... mereka adalah pemimpin-pemimpin yang ditakuti kan, Man. Bulu kuduk gue ampe merinding dengernya"
      Riska menatap Rahman dengan kagum,
      "Tapi lo hebat juga ya, Man. Bisa tahu semua itu" pujinya.
      Rahman tersenyum malu,
      "Nggak juga, Ris. Hanya kebetulan aku pernah baca sebuah buku menarik tentang Machiavelli. Buku itu dibuat seperti komik gitu. Di sana dipaparkan tentang kisah dan riwayat hidup Machiavelli" jelas Rahman. Wajah Rahman kembali terlihat serius menatap Nana" Na, mengenai ketakutanmu ini bisa dimengerti. Itulah sebabnya, Il Principe oleh Ernst Cassirer, seorang filusuf terkemuka, dijuluki sebagai buku tekhnik berkuasa"  Â
      "Oo..." jawab Nana menganggukan kepalanya.
      Riska tiba-tiba menatap Aya yang sedari tadi asyik minum teh botol,
      "Wah... tumben lo diam, Ay. Biasanya lo paling semangat kalau udah diajak diskusi masalah seperti ini"
      Aya menatap Riska,
      "Sedari tadi aku itu sedang berfikir. Dengan karya seperti Il Principe ini, pantas saja Machiavelli dipandang sebagai manusia bertampang setan"
      Nana menatap Aya kaget,