"Isi sotonya  penuh.  Ada potongan paru sapi, daging sapi, usus dan kuah santan dan babat,"  terang Syafro  kemudian menyeruput nasi dan soto.
"Hangat! Kuahnya santan kental mungkin ada rasa susu!"
"Itu yang khas dia. Itu yang buat warung soto ini beda."
Kemudian salah seorang anak buah Haji Ma'ruf membawakan seporsi sate kambing.
"Ya, Akang, panas nih badan?" kata Widy. "Malam makan nasi sayur saja ya?"
"Iya, sahabat hidupku!"
Setelah makan mereka kembali menyewa becak ke metropole. Â Beberapa anak muda mengawasi mereka sambil bersuit-suit. Â Mereka bercelana cowboy. Â Namun seorang militer mengusir mereka agar tidak menganggu penonton.
 "Crossboy juga ada di sini?" gerutu Widy.Â
"Aku khawatir militer yang diminta menangani mereka kalau polisi tidak mereka takuti lagi. Saat ini suasana politik panas."
"Kang Herland juga bilang begitu. Â Kalau soal crossboy ini sampai ke telinga Bung Karno."
Setelah menonton, matahari mulai turun. Keduanya malah berjalan kaki ke Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Umum Pusat.Â