Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Sembilan

6 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 6 Juli 2024   01:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malioboro 8 Agustus 2014 -Foto: Irvan Sjafari

Tak lama kemudian pasangan itu sudah naik becak ke arah Gondangdia.  Berapa warga Cikini mengawasi mereka. "Suami-istri itu kayak orang belum pernah pacaran saja? Pegang-pegangan?" ucap seorang pemuda bernama Otong. "Makanya waktu pacarana pegang-pegangan!"

"Luh  mau begitu!  Luh mau pegang-pegangan dulu sebelum menikah, cium-cium, lalu pas sudah menikah malah menjauh, kemudian cari istri lain? Gue kemplang luh, Tong!" kata seorang tua.

"Anak muda kan Be! Kemarin gue jalan sama die?"

'He yang luh makusd, Nisa anak  Manggarai itu nggak luh apa-apain, kan?" sindir Yuni. "Nggak  luh pegang-pegang atau baru pegang-pegangan?"

Otong hanya bisa nyengir melihat Babenya melotot. "Nisa, anaknya Haji Yusuf, Teman Gue Tuh! Luh kenalan di kondangan Haji  Bahri kan?"

"Kan kayak di pilem-pilem Be?"

Yuni Rahmi berbisik pada laki-laki tua itu. "Itu yang aku takutkan kalau anak tanggung dilepas nonton fim Barat yang ada adegan orang pacaran."

"Pilem, pilem,  Luh, selesain sekolah luh dulu. Belajar yang baek! Lagian Nisa masih SMP.  Luh juga belum kerja tetap! Kalau sudah kerja baru luh mikir  macem-macem.  Tapi  tungguin Nisa selesai sekolah dulu!"

Bu Yuni kemudian masuk ke rumahnya, diikuti orang-orang yang tadinya menonton.

Warung Soto Haji Mar'uf ke Metropole, 1957

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun