"Kok tidak tercium polisi? Wartawan saja tahu?"
"Polisi di sini ada yang bekerja sama dengan mereka. Kini mereka akan membawa beras itu ke Bandung karena harganya naik. Dengan truk berisi tekstil di atasnya."
"Keumaha, di Cianjur saja baru panen  April nanti. Jadi dibawa sebelum panen beras puasa nanti?"
"Nah itu permainan bisnis Adinda Widy!  Mereka ingin ketika beras naik puasa nanti  dijual di Bandung dan di sana tidak ada stok."
"Kamu ikut?" tanya Farah khawatir melihat Widy lebih antuasias. "Aku kan lebih dari Kartini, lebih dari Rohana Kudus, kalau bisa seperti Nilakusuma dalam profesi lain."
Farah tertawa. "Kalau begitu aku juga ikut!"
"Aduh, perempuan-perempuan itu kenapa?" Dahlan juga tertawa.
Mereka menumpang dua becak pura-pura berbelanja di pasar. Di depan sebuah toko sebuah truk parkir. Â Beras dimasukan ke dalam truk dan ditutup kain grosiran. Â Dua orang naik ke atas dan menjaga. Lancar mereka tidak ketahuan.
"Dapat! Kita ikuti mereka dengan  Rikuo!"
"Sama istrimu? Kamu pasangan gila!" Dahlan geleng kepala.
"Memangnya kamu tidak?" tanya Farah.