2.Tingkat Substitusi Jika ada banyak alternatif untuk tenaga kerja, seperti teknologi atau tenaga kerja asing, permintaan akan lebih elastis karena perusahaan dapat dengan mudah mengganti pekerja jika terjadi perubahan upah.
3.Proporsi Biaya Tenaga Kerja Jika biaya tenaga kerja merupakan proporsi yang besar dari total biaya produksi, permintaan akan lebih elastis karena perubahan upah akan berdampak signifikan pada keuntungan perusahaan.
Jangka Pendek vs. Jangka Panjang Elastisitas permintaan tenaga kerja berbeda dalam jangka pendek dan jangka panjang.
1 Jangka Pendek Dalam jangka pendek, permintaan tenaga kerja cenderung lebih inelastis karena perusahaan tidak memiliki waktu untuk mengubah proses produksi atau mencari alternatif.
2 Jangka Panjang Dalam jangka panjang, permintaan tenaga kerja cenderung lebih elastis karena perusahaan memiliki waktu untuk menyesuaikan proses produksi dan mencari alternatif
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan Upah Hubungan antara elastisitas permintaan tenaga kerja dan upah sangat erat.
1 Elastisitas Tinggi Permintaan tenaga kerja sangat sensitif terhadap perubahan upah.
2 Elastisitas Rendah Permintaan tenaga kerja kurang sensitif terhadap perubahan upah.
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan Permintaan Produk Permintaan produk yang tinggi akan meningkatkan permintaan tenaga kerja dan membuat permintaan tenaga kerja lebih elastis. Permintaan Produk Tinggi Permintaan tenaga kerja tinggi Permintaan Produk Rendah Permintaan tenaga kerja rendah.
Implikasi Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja Elastisitas permintaan tenaga kerja memiliki implikasi penting bagi perusahaan, pekerja, dan pemerintah. 1. Pengambilan Keputusan Upah Memahami elastisitas permintaan tenaga kerja membantu perusahaan dalam menentukan strategi upah yang optimal.
2.Kebijakan Tenaga Kerja Pemerintah dapat menggunakan informasi tentang elastisitas permintaan tenaga kerja untuk merancang kebijakan yang berdampak positif pada pasar tenaga kerja.