Mohon tunggu...
Ineka YuliantiPrasetiyawati
Ineka YuliantiPrasetiyawati Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang pendidik yang hobi membuat kerajinan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Pemahaman Materi Ekonomi Kuantitatif dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantu Metode Drill pada Kelas XI Semester 1

13 Desember 2022   15:41 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:46 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 42

LAMPIRAN   43

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan merupakan tujuan yang diharapkan dalam pembangunan pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan kerakyatan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bernilai dalam rangka pendidikan kehidupan masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan kesempatan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-Undang Republik Indonesia No. Dalam Pasal 20 Sisdiknas Tahun 2003, tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas profesi. Oleh karena itu, profesionalisme guru dituntut untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zaman, iptek dan masyarakat, termasuk kebutuhan tenaga pendidik yang berkualitas. Upaya peningkatan mutu pendidikan memerlukan investasi dalam peningkatan mutu pembelajaran, karena tujuan dari berbagai program pendidikan adalah untuk melaksanakan program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan berhasil tanpa peningkatan mutu pembelajaran. Darmaningtyas (Suyati et al., 2009:8) Dikatakan: "Guru harus mampu merancang pembelajaran yang bermakna, peserta didik tidak hanya belajar mengetahui sesuatu (learn to know), tetapi juga melakukan sesuatu (learn to do)". Dengan kata lain, guru profesional harus proaktif, kreatif, inovatif dan mandiri.

Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan menyalurkannya kedalam berbagai individu atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Pertumbuhan pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan pendidikan. Di negara maju, perhatian pemerintah terhadap pembangunan sektor pendidikan sangat tinggi, misalnya komitmen politik anggaran sektor pendidikan tidak lebih buruk dari sektor lain, sehingga keberhasilan investasi pendidikan berkorelasi dengan kemajuan makro. Perkembangan. Setelah belajar dari beberapa negara maju, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah strategis untuk membangun pendidikan nasional. Investasi dalam pendidikan secara signifikan mendorong pembangunan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan sosial. untuk memenuhi tuntutan masa depan. Oleh karena itu, ketika mengajar guru harus mampu menciptakan media yang tepat.

Berdasarkan pengamatan penulis, tidak semua peserta didik dapat dengan mudah menguasai materi yang bersifat kuantitatif atau perhitungan. Berbagai masalah muncul dalam proses belajar mengajar. Salah satu permasalahan yang muncul adalah peserta didik belum menguasai ekonomi dasar atau lemah dalam menghitung sehingga motivasi belajarnya rendah dan mengakibatkan hasil belajar yang rendah. Selain permasalahan di atas, muncul permasalahan lain yaitu peserta didik kurang memahami rumus perhitungan pada materi ekonomi dengan baik. Banyak ditemukan masih salah dalam mengerjakan latihan soal dengan materi kuantitatif. Hanya 40% dalam evaluasi peserta didik yang mendapatkan hasil belajar lebih dari 50. Sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) SMA Negeri 1 Patikraja pada mata pelajaran ekonomi adalah 70. Hal ini menunjukkan rendahnya penguasaan peserta didik dalam memahami materi kuantitatif.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam pembelajaran ekonomi, guru harus harus mampu memecahkan masalah tersebut dengan metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang dihadapi untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam proses pembelajaran. Arsyad (Purwosetyono, 2006:1) memperkenalkan dua unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu model/strategi dan lingkungan belajar. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif merupakan langkah awal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu menyesuaikan model pembelajaran dengan mata pelajaran yang sesuai yaitu mata pelajaran ekonomi pada materi kuantitatif.

Model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran ekonomi adalah model PBL (Problem Based Learning), karena model ini dapat menciptakan keaktifan peserta didik serta membantu peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis. Berbantu dengan metode Drill, kerena metode ini menempatkan peserta didik untuk berlatih lebih sering sehingga semakin memahami materi dan konsep hitung dengan tepat. Serta pembelajaran dan interaksi yang menyenangkan membuat peserta didik lebih enjoy dalam belajar, sehingga peserta didik tidak mudah bosan, terutama pada saat pembelajaran ekonomi dengan materi kuantitatif yang kurang diminati peserta didik. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai ahli, pendamping dan pembimbing dalam proses pembelajaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun