Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Serenade, Senja dan November

21 November 2020   08:30 Diperbarui: 21 November 2020   08:36 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Steven tak merespon dengan kata-kata, ia lekas memetik gitarnya dan memainkan lagu You And Me milik Lifehouse.

Mei pun bernyanyi bersama Steven malam itu, menghabiskan lagu-lagu cinta dalam paduan suara mereka berdua, dan mengakhiri malam dengan sebuah ciuman yang mendarat di pipi Steven.

Sepertinya, Steven dan Mei sejak malam itu sudah selesai dengan teka teki hubungan mereka, lalu menikmati perjalanan asmara dengan sewajarnya.

Cinta kadang tak perlu diungkapkan berlebihan, ia akan menemui jalannya untuk terungkap tanpa sebuah rayuan, coklat dan bunga-bunga.

Yogyakarta, November 2014

Selepas SMA, Steven dan Mei melanjutkan pendidikannya pada kota yang sama, namun di universitas yang berbeda.

Mei yang memiliki bakat sebagai pendengar yang baik, menjatuhkan minatnya pada psikologi, sedangkan Steven yang sudah tak bisa lepas dari musik memilih jurusan musik untuk melanjutkan studinya.

Tak ada yang menyangka, hubungan Mei dan Steven akan selanggeng itu, hingga bertahan sampai 7 tahun lamanya untuk sebuah cinta anak sekolah, yang kata orang disebut cinta monyet.

Malam itu di Malioboro, Mei berjalan berdua dengan Steven, bercengkrama mesra hingga mas mas penarik beca harus permisi saat melewati mereka.

Sambil berpegangan tangan, seperti biasanya mereka tertawa dan bercanda mesra, mengenang hal-hal sepele seperti kisah cemburu Steven atau kelakuan Mei saat ngambek.

"Kita udah 7 tahun hubungan, mana janji kamu buat nikahin aku, steve," ucap Mei, Tiba-tiba mengawali sebuah obrolan yang serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun