Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Serenade, Senja dan November

21 November 2020   08:30 Diperbarui: 21 November 2020   08:36 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Huh, Buluk!" Semprot Mei, sambil tertawa.

"Sue," gumam Acun.

Seketika murid-murid sudah duduk rapih, dan ketegangan kelas mulai terasa, begitu terdengar langkah-langkah berat Pak Rudy dari ujung lorong.

Sudah terbayang hitungan-hitungan angka yang melayang-layang pada kepala murid-muridnya.

Sepulang sekolah, terlihat Acun menghampiri Steven yang baru saja bersiap menyelah vespa merah marun.

"Stev gimana, udah beres ngulik?" Tanya Acun.

Steven pun duduk diatas Vespa merah marun dan memulai obrolannya dengan Acun, rekan satu band-nya.

"Kaleum," ujar Steven.

"Malem nge-jam lah, jadikeun," ajak Acun.

"Siap," jawab Steven.

Acun mengeluarkan Ipod dari tasnya, mengarahkan headset pada telinga Steven sambil berkata, "nih bahan, coba denger."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun