Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Serenade, Senja dan November

21 November 2020   08:30 Diperbarui: 21 November 2020   08:36 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang suka bareng Piyung anak OSIS," jelas Steven.

"Oh, itu Mei anak pak Burhan," jawab Acun.

Steven pun seperti mengingat-ingat nama Burhan tersebut, dengan rasa penasaran ia kembali bertanya pada Acun.

"Burhan, penilik sekolah yang rumahnya deket tikungan?" Tanya Steven lagi.

"Astagfirullah, itu Meila masa ga hafal!" Ujar Acun, yang terlihat heran dengan pertanyaan-pertanyaan Steven.

"Dulu waktu SD sekelas, SMP sekelas sama kita, pernah di cie cie ke kamu juga," lanjutnya.

"Meila dekil,?" Ucap Steven pelan.

"Ho'oh" gumam Acun.

Bayangan Steven terlempar pada masa kecil, mengingat kembali nama Meila yang tak asing didengar, hingga ia pun mulai sedikit mengingat sebuah momen tentangnya.

"Sama saja kalian berdua sok tua, sok pikun!" Ucap Acun yang mengagetkan Steven seketika.

"Sampai ketemu di Braga, Steve," pamit Acun yang meninggalkan Steven sendiri didalam studio musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun