Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Serenade, Senja dan November

21 November 2020   08:30 Diperbarui: 21 November 2020   08:36 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi percayalah Steve,

Titik dimana kita pernah bersama, aku tidak ingin mengakhirinya dengan kesedihan.

Aku mau, kita berhenti pada titik dimana kita tidak meninggalkan luka satu sama lain.

Untuk itu aku pergi, tanpa kata.

Aku lemas Steve, mungkin akan ku lanjutkan catatan ini esok.

Mainkan sebuah lagu Steve, aku belum mau tidur.

Meila.

Tetesan air mata Steven membuat sepucuk surat itu kembali basah, sepucuk surat terakhir dari Mei.

Piyung memeluk erat Steven dari belakang, menguatkan suaminya yang tengah didera rasa bersalah dan patah hati.

Malam itu, Steven tidak lagi menyentuh gitarnya, takut membangunkan Mei yang sudah tenang dalam tidur panjangnya.

******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun