Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Serenade, Senja dan November

21 November 2020   08:30 Diperbarui: 21 November 2020   08:36 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mei, saat ini dalam kondisi kritis, sudah seminggu ini koma." 

"Dimana dia?" Buru-buru Steven balik bertanya.

"RS harapan, 303 VIP" dan sambungan telepon pun terputus.

Disebuah lorong rumah sakit, Steven sudah tiba dengan terengah-engah menemui seorang lelaki yang entah dia harus bagaimana bersikap, "suami Mei" nama yang tak enak terdengar ditelinga Steven.

"Steven" ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

"Bakrie" balas lelaki tersebut.

"Bisa aku bertemu Mei?" Pinta Steven pada Bakrie.

"Sudah terlambat, Mei baru saja.." Bakrie tidak dapat melanjutkan kata-katanya, air matanya terlihat mengalir meskipun sedikit tertahan.

Steven seketika lemas tak berdaya, menarik nafas panjang dan dalam hatinya pun remuk redam tak tentu rasa.

"Aku ingin melihatnya," lirih Steven meminta.

"Tak perlu, ia titip ini untuk kamu," jawab Bakrie seraya menyerahkan sepucuk surat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun