"Masuk kelassss," seru Piyung dengan nada kesal.
"Iyeee," jawab Mei santuy.
Piyung bergegas menarik tangan Mei yang belum selesai menghabiskan mie ayam, begitu terdengar dentang bell sekolah.
Sumpit dari tangan Mei yang terlempar mengenai jilbabnya pun tak dipedulikan Piyung, terbayang olehnya jika sampai terlambat masuk kelas, apalagi kelas pak Rudy yang terkenal sebagai guru killer.
Didalam kelas, ternyata belum ada sosok guru killer tersebut dan murid-murid pun masih belum duduk sempurna, masih bercanda wara wiri didepan kelas.
"Cun, siapa sih yang tiap jam istirahat maen di studio," tanya Mei, pada Acun teman sebangkunya.
"Steven, anak IPS," jawab Acun.
"Ganteng ga?" Tanya Mei lagi, penasaran.
Acun membetulkan posisi duduknya, sambil menunjuk wajahnya sendiri ia berkata, "ancur, gantengan ini lah."
"Ini apa?" Jawab Mei.
"Yaaa..ini!" Ujar Acun yang masih mengacungkan jari telunjuk kearah wajahnya sendiri.