Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Selamat Tinggal Mey

19 Juni 2016   20:58 Diperbarui: 10 April 2022   04:56 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa Wi, muka kamu aneh gitu sih."

"Aduh gimana ya ngomongnya." Dewi bergumam.

"Mau ngomong apa pake susah segala." Rhe lagi lagi tersenyum menatap gadis yang tengah membawa nampan berisi satu cangkir hot espresso itu.

"Tapi kak Rhe jangan marah ya."

"Ngomong aja belum kok sudah nuduh mau marah. Ada-ada aja kamu ini."

"Tante yang pesan ini ingin kak Rhe yang bawa pesanannya kesana."

"Oh ya? Ya sudah gak masalah, sini." Rhe mengulurkan tangannya, walau ada rasa heran yang menyelubungi pikirannya.

"Tapi kak Rhe kan... Nanti pak Meyda marah lagi."

"Enggak, sini." Rhe membawa nampan itu, menuju ke meja yang di tunjuk Dewi.

"Permisi, satu cangkir hot espresso, selamat menikmati."

"Duduk." Wanita beralis bulan sabit itu berkata dengan ketus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun