Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Selamat Tinggal Mey

19 Juni 2016   20:58 Diperbarui: 10 April 2022   04:56 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmm tapi..."

"Eits, tadi aku bilang apa, gak ada tapi."

Setelah berargumentasi kesana kemari, akhirnya Rhe mengiyakan juga. Mbak Dian memang pantang di tolak. Ada rasa sesal di hati Rhe, bila tahu akhirnya begini, ia tak akan menelpon wanita itu.

Seperti biasa, mbak Dian sedang berada di ruangannya yang nyaman. Tanpa ragu Rhe mengetuk pintu.

"Masuk sayang." teriak mbak Dian semringah.

Namun kali ini mbak Dian tak sendiri, dari ujung matanya Rhe melihat ada seseorang yang tengah duduk santai di sofa yang terletak di sudut ruangan.

"Dicariin fans." Mbak Dian tersenyum lalu meninggalkan ruangan. Rhe menoleh dan kaku di tempat.

"Kakak?"

Wajah Nara terlihat kusut. Ia segera menghampiri Rhe.

"Satu minggu ini perasaan ku tak keruan. Aku telpon, ponsel kamu tidak aktif. Semua yang aku hubungi tidak tahu keberadaan kamu. Saat aku pulang, kamu tidak terlihat di mana pun. Meyda hanya bilang bahwa kamu sedang ada urusan keluarga. Mbak Dian bilang kamu sedang titirah, mana yang benar?"

"Aku..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun