Rhe risau, mengapa orang itu tahu dia masih berhubungan dengan Nara. Apakah ia menyadap ponselnya? Tapi bagaimana caranya? Benda itu selalu ada bersamanya. Sekeras itu kah usaha orang tua Nara untuk memisahkan mereka berdua? Sebenci itukah orangtua Nara kepadanya? Ada cerita apa di balik ini semua?
Tepat pukul 8 malam, segala urusan Rhe di cafe selesai. Ia pun bergegas pulang.
Namun, tepat di jalan depan tempat kosnya, sebuah sepeda motor yang entah datang dari mana, menyerempetnya tanpa ampun. Rhe terseret lalu terjerembab. Kepala nya membentur trotoar yang keras, dan dunianya pun gelap seketika.
***
Wajah Meyda adalah wajah yang ia lihat pertama kali. Rhe tahu ia kini berada di rumah sakit, sekujur tubuhnya terasa sakit dan perih.
"Apa yang terjadi Rhe?"
"Aku gak tahu Mey, semuanya terjadi begitu cepat."
Saat itulah Rhe menceritakan semua yang di alami nya akhir-akhir ini.
"Aku mengkhawatirkan kamu Rhe. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi ke depannya, bisa jadi akan lebih buruk."
"Kadang aku tidak mengerti dengan orang tua yang masih di sibukan dengan level dan hal-hal gak penting lain nya." lanjut Meyda sambil merapikan selimut Rhe.
"Rhe, jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. Bertahan atau pergi. Kamu harus memilih salah satunya."