"Ada apa Wi, muka kamu aneh gitu sih."
"Aduh gimana ya ngomongnya." Dewi bergumam.
"Mau ngomong apa pake susah segala." Rhe lagi lagi tersenyum menatap gadis yang tengah membawa nampan berisi satu cangkir hot espresso itu.
"Tapi kak Rhe jangan marah ya."
"Ngomong aja belum kok sudah nuduh mau marah. Ada-ada aja kamu ini."
"Tante yang pesan ini ingin kak Rhe yang bawa pesanannya kesana."
"Oh ya? Ya sudah gak masalah, sini." Rhe mengulurkan tangannya, walau ada rasa heran yang menyelubungi pikirannya.
"Tapi kak Rhe kan... Nanti pak Meyda marah lagi."
"Enggak, sini." Rhe membawa nampan itu, menuju ke meja yang di tunjuk Dewi.
"Permisi, satu cangkir hot espresso, selamat menikmati."
"Duduk." Wanita beralis bulan sabit itu berkata dengan ketus.