“Dek..Mawar ya?” aku menoleh mencari sumber suara. Seorang ibu muda cantik. Tapi sungguh aku lupa dimana pernah mengenalnya.
“Saya Sarah, Istri temennya Dek Marwan. Waktu manten, saya kan datang, lupa Ya!” serunya bergegas, memaksaku mengingat beberapa wajah yang memang baru ku kenal. Diantara sekian temannya suami hanya beberapa saja yang kukenal. Tidak sampai menghabiskan lima jari. Apalagi isterinya... . Dan wanita muda ini mulai kuingat karena logat jawanya yang khas.
“Oh yaa...Mbak Sarah!” seruku.
“Mau kemana Mbak?” tanyaku.
“Ah..biasa, ada beberapa keperluan ndek! Oh ya sekarang Dek Marwan kerja dimana? “ tanyanya. Aku sejenak bingung. Bukannya sekantor sama suaminya. Kok masih nanya.