Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelakiku: Janji Hatiku

4 Agustus 2022   12:51 Diperbarui: 4 Agustus 2022   13:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Aku menggeleng. Diam tertunduk.

 

“Aduh..aduh....maaf ya ...” aku melihat rasa ga enak di wajah Mbak Sarah.

 

“Ga apa-apa Mbak...” lirih aku coba tersenyum. Mbak Sarah memegang tanganku pelan. Tanpa suara dia mengatakan maaf. Aku mengangguk. Dan tidak lama setelah itu kami berpisah. Dalam rasa yang tidak enak. Sangat!

 

Rabbana...aku tertegun sejenak setelah kepergian Mbak Sarah. Berita itu begitu saja datang. Terbayang beberapa potongan, saat suami sibuk mempersiapkan pekerjaannya di kantor, menyikat sepatunya sampai mengkilat, saat aku mengantarkannya ke sepeda, melihatnya pergi setiap pagi...setiap hari. Tiba-tiba dadaku sesak. Ah..suamiku.....kenapa?

 

Dan hari itu kulalui dengan hampa, beberapa kali ibu bertanya kenapa. Aku mencoba tersenyum. Meyakinkannya tidak terjadi apa-apa. Begitu sore, aku segera bergegas pulang. Aku ingin berlari, segera bertemu dengannya. Menunggunya, mempersiapkan makanan kesukaanya, merapikan rumah. Aku ingin suamiku tau, betapa aku menyayanginya. Betapa aku peduli padanya!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun