“Oalah..ndek..mbak waktu denger kabar dari suami yo..bhagai petir di siang bolong toh. Ko yaoo.. yang di PHK itu termasuk suami Mbak Sarah. Apalagi Mbak ga bisa bayangkan Dek Marwan sama sampean kan baru nikah. Ko yooo kebangetan manajemen nya ya!” suaranya berapi-api. Meluap-luap, tidak menyempatkanku untuk bertanya.
Aku Kaget. Bingung dan Nggak mengerti. Aku perlahan membawa Mbak sarah bergeser dari trotoar dan mendekat ke sebuah Toko. Jantungku mulai berdegup kencang!
“Untungnya ndek..suami mbak, ketemu temennya yang kerja dipertambangan Purwakarta. Dan butuh tenaga Administrasi katanya. Sekarang Alhamdulilah sudah 4 hari kerja di sana, Tapi Ya gitu katanya baru bisa pulang setiap akhir pekan” sambungnya bersemangat.
“Bentar..bentar ... Mbak,...maksudnya Mbak Sarah. Beberapa karyawan di kantor suami di PHK termasuk A Marwan?” tanyaku gugup.
“Lho..iya. Kok Ndek Mawar..koyo kaget toh ndek” tanya Mbak Sarah bingung.
“Apa sampean belum di kasih tau toh dek?” tanyanya memelan menangkupkan tangan kemulutnya.