“Hai ...!” kata-kata ini keluar begitu saja dari mulut Jerry.
“Hai juga ....”
“Hari ini ..., datang pagi sekali ...”
“Ya. Aku dengar ada tugas bahasa Inggris. Aku belum punya bukunya, jadi datang pagi supaya sempat mengerjakannya.”
“Oh ya? Dengar dari siapa?” tanya Jerry dengan tampang benar-benar tidak tahu.
“Dari Lini. Tugas menerjemahkan dan menjawab soal. Katanya halaman tujuh belas.”
Ah, dia pun belum bikin kalau begitu. Tanpa sadar dia berjalan pergi meninggalkan Julia sendiri. Lalu tergesa-gesa berbalik lagi. Dia tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Ehm, sepertinya aku juga belum buat tugasnya. Mau kerjakan sama-sama?”
Julia kaget dengan reaksi Jerry yang terburu-buru dan grogi. Dan dia pun tersenyum dan mengangguk. Begitu mereka memasuki kelas, jumlah murid yang datang sudah tujuh orang ditambah mereka.
Jerry mengeluarkan bukunya dan tersenyum sedikit lega. Dia sudah menyelesaikan bagian menerjemahkan. Untuk menjawab soal, dia baru di nomor tiga dari keseluruhan tujuh soal yang seharusnya. Dia lalu pindah ke tempat duduk Hendrik yang masih kosong dan menggesernya mendekat ke meja Julia. Sebuah kamus tebal hitam dikeluarkan dan diserahkannya pada Julia.
“Ehm, bagian menerjemahkan sudah selesai. Tinggal menjawab soal. Kamu boleh menyalinnya kalau mau.”