Herman cukup puas dengan jawaban ini dan ia tidak berselera pula berdebat soal kepercayaan yang sifatnya pribadi.
"Ambilkan aku yang itu dong," pinta Amanda menunjuk makanan ringan di atas sebuah piring dekat Herman.
Lalu Herman mengambil piring itu dan memberikan ke Amanda.
"Sudah lama di sini, tapi aku belum mencoba yang satu ini." Kata Amanda sambil mengambil satu dan menyuapkan ke mulutnya.
"Nih, harus kamu coba. Enak!" sodor Amanda. Herman menyorongkan badannya menerima suapan dari Amanda.
Alaksolan melihat Herman dan Amanda tampaknya asyik mengobrol berdua sambil menikmati hidangan. Ia tahu diri dan pamit memberi kesempatan kepada mereka menikmati malam ini berdua saja.
"Aku pulang dulu untuk memastikan Time machine siap untuk besok," kata Alaksolan sambil berdiri.
"Jangan lupa kalo ada apa-apa hubungi aku." Sambung Alaksolan sambil menaruh tangannya di kuping, isyarat orang berbicara di HP.
Amanda mengangguk sambil mengacungkan ibu jari.
Â
Suasana hilir mudik orang-orang dan hiruk pikuk oleh gelak tawa bagi Herman dan Amanda malah membuat berisik. Lalu Amanda mengajak Herman pergi ke luar.
***
Walaupun terletak di pinggiran Atut Baton, ternyata banyak perkemahan yang memenuhi ruang publik. Para pejiarah ini terpaksa buka tenda karena hotel-hotel, penginapan, sudah penuh di-booking.